“Tulisan ini apa hubungannya dengan Relunglangit?”
tanya suami sambil meneguk es jeruk buatanku.
“Ya iya sih agak nggak nyambung sih tapi biarlah, semoga berfaedah,” batinku sambil memperhatikan ventilasi jendela.
Seperti tulisanku:
Lima Hari Setelah Dataku Hilang
Judul tersebut juga sebenarnya nggak nyambung dengan blog ini. Waktu itu aku hanya ingin bercerita bagaimana kebingungan dan cemasku ketika mendapati data-data penting dalam hardiskku lenyap menjelang deadline. Dunia serasa runtuh, kepala semacam digebuki durian satu truk. Huhuhuhu.
Setelah keresahan itu menemukan jawabannya, aku kembali ingin menuliskannya dalam ruang blog ini. Saat ini aku hanya ingin menulis yang pingin aku tulis.
***
Akhir-akhir ini, pernahkah pembaca mencoba mengirimkan pesan lewat sms? adakah yang masih berkenan membalas? Atau, coba bandingkan datangnya balasan sms itu dengan kecepatan membalas pesan chatmu. Lebih cepat dijawab yang mana?
Jika memang keduanya sama-sama tak mendapatkan jawaban, ya itu jawabannya. Tak terjawab, terus mencoba tahu diri :p
Banyak alasan orang-orang semakin ke sini, telah meninggalkan
sms dan mulai berpindah berkomunikasi menggunakan aplikasi obrolan online (whatsapp, line,
telegram) dan lain sebagainya. Selain mereka menginginkan respons jawaban yang cepat, berbagai aplikasi obrolan online juga telah menyediakan banyak fitur seperti:
melampirkan foto, peta, pesan suara, video, dan lain sebagainya dibandingkan sms yang batasan karekter dan fiturnya lebih terbatas.
Oh ya, berbagai aplikasi obrolan online itu juga memudahkan bagi penggunanya untuk menjawab pertanyaan tanpa harus berkata-kata panjang lebar. Misalkan dia punya pasangan yang superposesif yang sukanya menanyakan: "kamu lagi di mana? sama siapa? sedang berbuat apa?" tinggal mak jepret, lampirkan foto.
Jika pasangannya suka kangenan tak tau tempat dan waktu, tinggal pencet videocall, atau ingin jodohnya agar cepat nyampai, tinggal lampirkan maps. Semoga ia tak kesasar ke lain alamat.
Oh ya, berbagai aplikasi obrolan online itu juga memudahkan bagi penggunanya untuk menjawab pertanyaan tanpa harus berkata-kata panjang lebar. Misalkan dia punya pasangan yang superposesif yang sukanya menanyakan: "kamu lagi di mana? sama siapa? sedang berbuat apa?" tinggal mak jepret, lampirkan foto.
Jika pasangannya suka kangenan tak tau tempat dan waktu, tinggal pencet videocall, atau ingin jodohnya agar cepat nyampai, tinggal lampirkan maps. Semoga ia tak kesasar ke lain alamat.
Banyak teman yang telah berpindah, alasan lainnya
adalah lebih hemat karena cukup menggunakan layanan internet. Coba bandingkan
dengan sekali sms dengan tarif Rp.350,- Untuk mendapatkan bonus 50 sms harus
mengirim 10x sms per hari, eh pas udah dapat bonus, gebetan sudah ketiduran. Ah itu sebuah
nostalgia yang mungkin tak dirasakan anak-anak zaman sekarang.
Jadi saat ini yang penting adalah udah punya kuota
banyak. Udah amanlah. Pulsa regular (pulsa buat sms dan telpon) semakin tidak
lagi menjadi prioritas untuk dicek keberadaannya.
Mereka mengisi pulsa regular, hanya sekadar untuk
memperpanjang masa aktif kartu. Ya kartunya udah dari zaman SMA, kan sayang
kalau hangus gara-gara lupa perpanjang masa aktif?
Dulunya aku pun masih masa bodoh dengan keberadaan
pulsa regulerku. Yang penting punya kuota, terus masa aktifku masih lama.
Seiring berjalannya waktu, kini aku berjauhan tempat
tinggal dengan ibuku karena aku tinggal ikut suami. Sebagai orangtua yang belum
terbiasa berjauhan dengan anak bungsunya, beliau sering sekali menanyakan kabarku
lewat sms.
Nyesegnya setiap kali aku sengaja mengisi pulsa regulerku, tiba-tiba hilang begitu saja. Bukan hilang diambil makhluk ghaib semacam gendruwo, kuntilanak, dan sebagainya, namun diambil oleh pencuri pulsa yang entah apa itu karena tak berwujud.
Aku jadi tak bisa membalas sms-sms dari ibu. Terkadang aku nebeng membalas pesan di hape teman, atau suami.
Sebenarnya galaunya itu adalah: antara pingin ngisi pulsa biar bisa balas smsnya ibu, tapi di sisi lain males kalau ntar cuma habis disedotin sama layanan pencuri pulsa yang bahkan aku tak merasa mendaftar sama sekali. Kan aku nggak ikhlas juga kalau semakin memperkaya si pencuri secara cuma-cuma? *huvt
Selain itu, misal sudah ada tindakan dari operator untuk menghentikan layanan berbayar penyedot pulsa itu, eh selang beberapa waktu kembali lagi disedotin pulsanya sampai habis. Maaf, tetapi kejadian ini sempat membuatku agak nggak mood sampai sempet tuh ngoceh-ngoceh di twitter, dan ternyata yang senasib tuh banyak!
Tuips, yang memakai selain indosat, apa juga kadang pulsanya suka ilang-ilang karena kedaftar berlangganan entah apa itu padahal nggak daftar sama sekali?— dwi susanti (@dwisusanti) March 3, 2018
Tiap ngisi pulsa jd 0 rupiah 😑
(Aku nggak nyangka mendapatkan banyak reaksi bagi para pengguna twitter yang merasa senasib)
Sempat tebersit niat buat ganti operator saja, tapi
sayang kartunya udah lama dipakai. Cuma kontak itu aja yang mantan tau. Kan sayang
kalau ganti, ntar kalau mantan niat ngajak balikan bingung hubunginnya.
Lama-lama, ya nggak usah lah terlalu ketergantungan
sama cs operator provider, sedangkan si dianya saja sok-sok jual mahal.
Suatu hari aku dikasih tips sama seorang teman, dan aku berniat untuk membagikannya untuk pembaca yang bernasib sama sepertiku. Rasanya kesel bukan main tapi nggak tau harus ngapain. Coba disimak tips berikut:
Suatu hari aku dikasih tips sama seorang teman, dan aku berniat untuk membagikannya untuk pembaca yang bernasib sama sepertiku. Rasanya kesel bukan main tapi nggak tau harus ngapain. Coba disimak tips berikut:
Cara unreg layanan pencuri pulsa indosat, yang seringkali bikin tekor 😢:— dwi susanti (@dwisusanti) March 29, 2018
Caranya:
*123#
Ketik 6 (lainnya),
Pilih 8 (info),
Pilih 7 (customer service),
Pilih 3 (unreg layanan konten),
terakhir
Pilih 2 (unreg semua layanan)
semoga bermanfaat 🙏
Oh ya, setelah ketik *123# pilihan "lainnya" terkadang berada di nomer 5, atau 6, pokoknya pilih saja menu tulisan "lainnya".
Ketika tulisan ini ditulis tanggal 31 Maret 2018, pukul 9.17 WIB, kicauan itu telah mendapat 1.314 retweet dan 1.626 likes. Selain itu juga mendapatkan keluhan, tanggapan yang sama dari pengguna twitter. Aku nggak nyangka kalau ternyata di luar sana, mereka mengalami hal yang serupa.
Ada yang baru tahu caranya dan mau mencoba, ada pula yang sudah terlanjur kecewa, kemudian membuang kartunya dan pindah ke provider lain. Intinya, jika dibaca-baca lagi balasan dari thread di atas adalah berisi tentang orang-orang yang mencoba bertahan dan enggan meninggalkan meski dibohongi dan ditipu berkali-kali.
Kemudian ada beberapa pertanyaan, bagaimana cara menghentikan layanan (unreg) pencuri pulsa dari XL*, Telkomsel*, Axis, dan dain sebagainya? aku nggak bisa jawab karena aku dari duluu memang cuma pakai satu provider itu *maap-maap aku tipe setiak*
***
Ada yang baru tahu caranya dan mau mencoba, ada pula yang sudah terlanjur kecewa, kemudian membuang kartunya dan pindah ke provider lain. Intinya, jika dibaca-baca lagi balasan dari thread di atas adalah berisi tentang orang-orang yang mencoba bertahan dan enggan meninggalkan meski dibohongi dan ditipu berkali-kali.
Kemudian ada beberapa pertanyaan, bagaimana cara menghentikan layanan (unreg) pencuri pulsa dari XL*, Telkomsel*, Axis, dan dain sebagainya? aku nggak bisa jawab karena aku dari duluu memang cuma pakai satu provider itu *maap-maap aku tipe setiak*
Mereka juga ikut
menyumbangkan tips unreg layanan pencuri pulsa dari Indosat yang lebih ringkas
dan singkat.
Caranya:
*123*44#
Atau:
*185*3*1#
Bisa juga:
*123*5*8*7*3*2#
Selain itu, ada tips dariku agar tak terjebak gabung dalam layanan pencuri pulsa ghoib itu:
1. Abaikan setiap ada sms dari nomer sekian digit, misalnya 99517 atau 99787 yang sms di nomormu. Jika perlu, langsung hapus saja. Karena dengan mendiamkan berada di kontak inbox, katanya adalah tanda persetujuan penerima sms.
Percaya nggak percaya, ternyata memang ada daftar perusahaan penyedia layanan konten berbagai provider yang memakan pulsa tanpa disadari:
2. Hindari mengeklik segala bentuk iklan ketika online menggunakan handphone.
Begitulah tips yang sering aku terima dari cs operator ketika aku berkali-kali mengeluhkan perihal pulsaku yang sering tersedot habis secara ghaib itu.
Sekarang kamu tak perlu menggebu pindah ke lain operator karena kasus ini. Semacam buru-buru pingin pindah ke lain hati hanya karena ada masalah yang belum nemu solusinya. Karena yang lebih susah itu adalah menghentikan perasaan yang terlanjur sayang.
1. Abaikan setiap ada sms dari nomer sekian digit, misalnya 99517 atau 99787 yang sms di nomormu. Jika perlu, langsung hapus saja. Karena dengan mendiamkan berada di kontak inbox, katanya adalah tanda persetujuan penerima sms.
Percaya nggak percaya, ternyata memang ada daftar perusahaan penyedia layanan konten berbagai provider yang memakan pulsa tanpa disadari:
2. Hindari mengeklik segala bentuk iklan ketika online menggunakan handphone.
Begitulah tips yang sering aku terima dari cs operator ketika aku berkali-kali mengeluhkan perihal pulsaku yang sering tersedot habis secara ghaib itu.
***
Sekarang kamu tak perlu menggebu pindah ke lain operator karena kasus ini. Semacam buru-buru pingin pindah ke lain hati hanya karena ada masalah yang belum nemu solusinya. Karena yang lebih susah itu adalah menghentikan perasaan yang terlanjur sayang.
Slogan @Indosatcare semoga nggak pura-pura care tapi beneran memperhatikan segala suara keluhan pelanggannya, kemudian berupaya teruss memperbaiki layanannya. Terima kasih, semoga memberi manfaat bagi yang sedang kebingungan
seperti yang pernah aku alami.