Cara Menghentikan Layanan Pencuri Pulsa Indosat

Sabtu, Maret 31, 2018




“Tulisan ini apa hubungannya dengan Relunglangit?” tanya suami sambil meneguk es jeruk buatanku.

“Ya iya sih agak nggak nyambung sih tapi biarlah, semoga berfaedah,” batinku sambil memperhatikan ventilasi jendela.

Seperti tulisanku:

Lima Hari Setelah Dataku Hilang

Judul tersebut juga sebenarnya nggak nyambung dengan blog ini. Waktu itu aku hanya ingin bercerita bagaimana kebingungan dan cemasku ketika mendapati data-data penting dalam hardiskku lenyap menjelang deadline. Dunia serasa runtuh, kepala semacam digebuki durian satu truk. Huhuhuhu.

Setelah keresahan itu menemukan jawabannya, aku kembali ingin menuliskannya dalam ruang blog ini. Saat ini aku hanya ingin menulis yang pingin aku tulis.

***

Akhir-akhir ini, pernahkah pembaca mencoba mengirimkan pesan lewat sms? adakah yang masih berkenan membalas? Atau, coba bandingkan datangnya balasan sms itu dengan kecepatan membalas pesan chatmu. Lebih cepat dijawab yang mana?

Jika memang keduanya sama-sama tak mendapatkan jawaban, ya itu jawabannya. Tak terjawab, terus mencoba tahu diri :p

Banyak alasan orang-orang semakin ke sini, telah meninggalkan sms dan mulai berpindah berkomunikasi menggunakan aplikasi obrolan online (whatsapp, line, telegram) dan lain sebagainya. Selain mereka menginginkan respons jawaban yang cepat, berbagai aplikasi obrolan online juga telah menyediakan banyak fitur seperti: melampirkan foto, peta, pesan suara, video, dan lain sebagainya dibandingkan sms yang batasan karekter dan fiturnya lebih terbatas.

Oh ya, berbagai aplikasi obrolan online itu juga memudahkan bagi penggunanya untuk menjawab pertanyaan tanpa harus berkata-kata panjang lebar. Misalkan dia punya pasangan yang superposesif yang sukanya menanyakan: "kamu lagi di mana? sama siapa? sedang berbuat apa?" tinggal mak jepret, lampirkan foto.

Jika pasangannya suka kangenan tak tau tempat dan waktu, tinggal pencet videocall, atau ingin jodohnya agar cepat nyampai, tinggal lampirkan maps. Semoga ia tak kesasar ke lain alamat.

Banyak teman yang telah berpindah, alasan lainnya adalah lebih hemat karena cukup menggunakan layanan internet. Coba bandingkan dengan sekali sms dengan tarif Rp.350,- Untuk mendapatkan bonus 50 sms harus mengirim 10x sms per hari, eh pas udah dapat bonus, gebetan sudah ketiduran. Ah itu sebuah nostalgia yang mungkin tak dirasakan anak-anak zaman sekarang.

Jadi saat ini yang penting adalah udah punya kuota banyak. Udah amanlah. Pulsa regular (pulsa buat sms dan telpon) semakin tidak lagi menjadi prioritas untuk dicek keberadaannya.

Mereka mengisi pulsa regular, hanya sekadar untuk memperpanjang masa aktif kartu. Ya kartunya udah dari zaman SMA, kan sayang kalau hangus gara-gara lupa perpanjang masa aktif?

Dulunya aku pun masih masa bodoh dengan keberadaan pulsa regulerku. Yang penting punya kuota, terus masa aktifku masih lama.

Seiring berjalannya waktu, kini aku berjauhan tempat tinggal dengan ibuku karena aku tinggal ikut suami. Sebagai orangtua yang belum terbiasa berjauhan dengan anak bungsunya, beliau sering sekali menanyakan kabarku lewat sms.
:( tapi nggak bisa bales karena pulsanya habis terus
Nyesegnya setiap kali aku sengaja mengisi pulsa regulerku, tiba-tiba hilang begitu saja. Bukan hilang diambil makhluk ghaib semacam gendruwo, kuntilanak, dan sebagainya, namun diambil oleh pencuri pulsa yang entah apa itu karena tak berwujud.

Aku jadi tak bisa membalas sms-sms dari ibu. Terkadang aku nebeng membalas pesan di hape teman, atau suami.

Sebenarnya galaunya itu adalah: antara pingin ngisi pulsa biar bisa balas smsnya ibu, tapi di sisi lain males kalau ntar cuma habis disedotin sama layanan pencuri pulsa yang bahkan aku tak merasa mendaftar sama sekali. Kan aku nggak ikhlas juga kalau semakin memperkaya si pencuri secara cuma-cuma? *huvt

Selain itu, misal sudah ada tindakan dari operator untuk menghentikan layanan berbayar penyedot pulsa itu, eh selang beberapa waktu kembali lagi disedotin pulsanya sampai habis. Maaf, tetapi kejadian ini sempat membuatku agak nggak mood sampai sempet tuh ngoceh-ngoceh di twitter, dan ternyata yang senasib tuh banyak!
(Aku nggak nyangka mendapatkan banyak reaksi bagi para pengguna twitter yang merasa senasib)

Berkali-kali aku coba untuk mengadu kepada cs operator yang bersangkutan. Lewat mensyen twitter, atau pesan pribadi. Pernah juga melalui telepon operator, namun hmmm responsnya lamaanyaa.

Sempat tebersit niat buat ganti operator saja, tapi sayang kartunya udah lama dipakai. Cuma kontak itu aja yang mantan tau. Kan sayang kalau ganti, ntar kalau mantan niat ngajak balikan bingung hubunginnya.

Lama-lama, ya nggak usah lah terlalu ketergantungan sama cs operator provider, sedangkan si dianya saja sok-sok jual mahal.

Suatu hari aku dikasih tips sama seorang teman, dan aku berniat untuk membagikannya untuk pembaca yang bernasib sama sepertiku. Rasanya kesel bukan main tapi nggak tau harus ngapain. Coba disimak tips berikut:

Oh ya, setelah ketik *123# pilihan "lainnya" terkadang berada di nomer 5, atau 6, pokoknya pilih saja menu tulisan "lainnya".

***

Ketika tulisan ini ditulis tanggal 31 Maret 2018, pukul 9.17 WIB,  kicauan itu telah mendapat 1.314 retweet dan 1.626 likes. Selain itu juga mendapatkan keluhan, tanggapan yang sama dari pengguna twitter. Aku nggak nyangka kalau ternyata di luar sana, mereka mengalami hal yang serupa.

Ada yang baru tahu caranya dan mau mencoba, ada pula yang sudah terlanjur kecewa, kemudian membuang kartunya dan pindah ke provider lain. Intinya, jika dibaca-baca lagi balasan dari thread di atas adalah berisi tentang orang-orang yang mencoba bertahan dan enggan meninggalkan meski dibohongi dan ditipu berkali-kali.

Kemudian ada beberapa pertanyaan, bagaimana cara menghentikan layanan (unreg) pencuri pulsa dari XL*, Telkomsel*, Axis, dan dain sebagainya? aku nggak bisa jawab karena aku dari duluu memang cuma pakai satu provider itu *maap-maap aku tipe setiak*

Banyak yang senasib :(

Mereka juga ikut menyumbangkan tips unreg layanan pencuri pulsa dari Indosat yang lebih ringkas dan singkat.

Caranya:

 *123*44#


Atau:

*185*3*1#


Bisa juga:

*123*5*8*7*3*2#


Selain itu, ada tips dariku agar tak terjebak gabung dalam layanan pencuri pulsa ghoib itu:

1. Abaikan setiap ada sms dari nomer sekian digit, misalnya 99517 atau 99787 yang sms di nomormu. Jika perlu, langsung hapus saja. Karena dengan mendiamkan berada di kontak inbox, katanya adalah tanda persetujuan penerima sms.

Percaya nggak percaya, ternyata memang ada daftar perusahaan penyedia layanan konten berbagai provider yang memakan pulsa tanpa disadari:


2. Hindari mengeklik segala bentuk iklan ketika online menggunakan handphone.

Begitulah tips yang sering aku terima dari cs operator ketika  aku berkali-kali mengeluhkan perihal pulsaku yang sering tersedot habis secara ghaib itu.

***

Sekarang kamu tak perlu menggebu pindah ke lain operator karena kasus ini. Semacam buru-buru pingin pindah ke lain hati hanya karena ada masalah yang belum nemu solusinya. Karena yang lebih susah itu adalah menghentikan perasaan yang terlanjur sayang.


Slogan @Indosatcare semoga nggak pura-pura care tapi beneran memperhatikan segala suara keluhan pelanggannya, kemudian berupaya teruss memperbaiki layanannya. Terima kasih, semoga memberi manfaat bagi yang sedang kebingungan seperti yang pernah aku alami.

Terima Kasih Sudah Berkunjung

13 comments

  1. Wah. Aku sih pengguna setia provider sebelah yang katanya emang super mahal. Tapi alhamdulillah lancar lancar aja sekarang. Hehehe. Waktu itu pernah pake si kuning tapi juga nggak ada masalah soal ini.
    APalagi, tiap hari aku selalu delete semua pesan di inbox sama sent message. Whatsapp juga sering aku clear chat. Kecuali chat chat orang yang menurutku itu penting kayak orangtua atau keluarga. Aku rajin kalo soal beginian. Hahaha.
    Ya udah semoga urusannya selesai sampai di sini. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin.. aku lelah dicuri-curi mas wkwk
      Aih, aku juga suka sama provider merah, internetnya wuss wuss
      cuma ya karena aku sudah terbiasa dengan si kuning (udah dari sma) yawes berusaha bertahan.

      Hapus
  2. Kayanya XL KU sempat ngalamin pulsa pulsa yg ilang itu deh. Jadi gimana buat provider non indosat?

    BalasHapus
    Balasan
    1. *123*66# terus ketik 1 mbak cobaa
      eh kok aku jadi semacam cs antar provider dadakan :(

      Hapus
  3. Kalo saia IM3 cuma buat paket data, begitu habis buang dan beli perdana paketan yg baru..

    Bukannya nggak setia hlo.. Kartu untuk tlp dan sms saia ttp 3 yg sudah lama dipakai sejak 10 tahun lalu., hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaah kalau udah punya kartu yang sampai bertahan 10 tahun itu juga udah masyuk setiaa mas wkkw

      Kalau aku emang udah terbiasa pakai ini, jd meski udah ditipa tipu tetep berusaha bertahan *tsah

      Hapus
  4. Pertama kali tau kalau Mbak Dwi kena beginian pas liat akun twitter temenku yang ngelike tweet kaya yang diatas. Terus tak klik lah akunnya itu, kok kayak e aku ngga asing sama namane. Oh bener, ternyata si empunya blog ini. Terus tak follow. Tapi belum di follback. *Lah malah curhat baper :D

    Untung aku nggak pake provider ini sih mbak, jadi aman. Bener juga, lebih sayang sama nomer dan kenangannya. Sama-sama udah setia sama nomer yang dipakai dari jaman SMA dulu, rasanya kalau mau ganti man-eman.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sik sik mas... Maaf,waktu itu yang ngeretweet sama ngelike kan banyak jd mungkin notifnya ketimbun. Huhu maaf. Coba ntar tak cek lagi... Sekali lagi maaf

      Iya...semacam sayang dilepas karena udah terlalu lama bertahan dengan yang bersangkutan. Punya banyak kenangan juga e :))

      Hapus
    2. Wahahaha. Finally....
      *Wisnu ngemis follback*

      Hapus
  5. Untung cuma pulsa yang dicuri, bukan hati juga kkakkkakakaka

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mas Sitam tuh, sik semangat le mencuri hati dan mengambil hati. Lak wes oleh, kasih aku yaaa ntar kuoseng-oseng wkwk

      Hapus
  6. pulsaku indosatku saat ini kurang dari Rp 1.000. Ga bakal kena program yang sedang diadakan oleh indosat (baca: pulsa dicuri). Tapi akhir-akhir ini merasa kalo paket data indosat berasa lemot sekali. beberapa kali tak bisa buat streaming dan hanya buffer terus. kadang jengkel juga, apalagi paket data tetangga sebelah masih mahal dan (kadang) paketa datanya dibagi-bagi *hufftt

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwk cara aman biar nggak dicuri tuh emang gitu mas, ga usah diisi aja malah. Tapi ya itu, mengingat kadang perlu buat bales sms ibu, atau memperpanjang masa aktif kartu.

      Nahh aku juga males tuh yang kuota macam dibagi2. Ribet..
      Kemarin temenku juga banyak yang mengeluhkan kalau sinyal 4G tapi rasa 2G alias uwer-uwer hehe
      Tapi kayanya kalau itu tergantung lokasi mas. Punyaku masih aman alhamdulillah

      Hapus