Jawabanku

Selasa, November 04, 2014


Ada suatu masa ketika kita mengusir paksa seseorang pergi
Tapi dia malah terbaring nyeyak di sudutt paling sudut hati
Perasaan yang tertumpuk lapisan usia
Yang menebal dan melapis seperti kerak

Aku membisikinya untuk pergi tapi pura-pura tak mendengar
Aku menepuk-nepuk pundaknya tapi dia malah menggenggamku semakin erat

Ini apa ya?
Terus harus mencari rumus pengusir di mana lagi?


Teriakan lirih dan keras tidak bisa mengusirnya
Aku hanya mampu menungguinya
Iya...menungguinya untuk pergi

Kemudian, aku buka pintu itu lebar-lebar
Dan membiarkan penghuni baru masuk...
Karena aku takkan bisa membiarkan satu hati dua penghuni 
Karena aku menghiasnya untuk satu orang yang terspecial
Dan hanya untuk satu...


Tapakan kakiku pelan-pelan
Walau hanya pelan-pelan, tapi langkahku mantap meninggalkannya
Karena dia tak pernah menunjuk arah pasti dimana kita harus berjalan
Karena dia terlalu lama meremehkan setia
Membiarkanku berhentiiii terlalu lama

Tentang perasaan yang masih misterius
Ketika kita tidak tahu komposisi dan proporsinya.
Yang kita kira sudah hilang, ternyata masih separo....
Ketika yang kita kira pergi ternyata masih tinggal.....
Atau yang kita kira ga ada di hati tapi ternyata sudah duduk menunggui pintunya

-Dwi Susanti, 04 November 2014-

Iya... memang sebenarnya kita tidak pernah tau apa yang sebenarnya terjadi.....
Ketika kita meyakini bahwa dia yang masih menduduki hati padahal sebenarnya pelan-pelan sudah ada orang lain yang masuk menggantikannya.


Terima Kasih Sudah Berkunjung

0 comments